Review: THE CHRONICLES OF NARNIA S1-S3 | 2005, 2008, 2010
Genre: fantasy, adventure, action
Jadi, karena aku menonton ketiga seri film secara bersamaan, aku memutuskan untuk mereviewnya jadi satu. Usai menonton keseluruhan, film ini berkesinambungan walaupun tiap seri memiliki masalah yang berbeda. Akan lebih baik jika kita menonton film ini dari awal seri supaya lebih paham.
Seri pertamanya tahun 2005 difokuskan bagaimana Lucy, Susan, Peter dan Edmund menemukan negeri bernama Narnia. Mereka diramalkan akan menjadi pemimpin dan penyelamat Narnia. Di sanalah mereka juga akan berurusan dengan penyihir putih jahat. Seri pertama ini menurut aku cukup sederhana. Konflik yang diberi ringan. Sangat mudah dipahami sebagai permulaan.
Seri keduanya tahun 2008, menceritakan kembalinya keempat raja ratu (Lucy, Susan Peter dan Edmund) ke kerajaannya kembali. Waktu hidup sekian tahun di dunia nyata, terselisih ribuan tahun dengan dunia Narnia. Tatkala mereka kembali, keadaan tak seperti semula. Di sini kalian akan berkenalan dengan tokoh baru, Prince Caspian. Seri kedua ini akan membawa kalian berpetualang pada kerja sama antara Lucy, Susan, Peter, dan Edmund dengan Prince Caspian untuk mengalahkan pasukan Talmer (koloni yang nenek moyangnya ikut dihabisi di pertempuran seri ke satu). Prince Caspian sendiri, ialah pewaris ke-10 resmi yang cinta kedamaian. Maka dia perlu bertarung untuk merebut tahtanya kembali.
Seri terakhir, seri ketiga tahun 2010, berlanjut menceritakan Lucy dan Edmund yang kembali ke dunia Narnia tanpa Susan dan Peter, sebab kakak mereka itu sedang berada di Amerika dan sibuk pada dunia nyatanya. Tak seperti biasa, Lucy dan Edmund diberadakan di sebuah lautan. Kali ini ada tokoh baru lagi, Eustace, sepupu Lucy dan Edmund. Setibanya mereka di lautan itu, mereka ditolong oleh Prince Caspian. Di sanalah Prince Caspian menjelaskan sendiri rencana dan tujuannya, untuk menemukan pedang dari ketujuh bangsawan.
Kalau kalian tanya paling seru seri ke berapa, jawabannya tentu seri yang ketiga. Banyak sekali konflik merata. Pengekspresian karakternya juga dapet. Insiden dan banyak hal yang terjadi di seri ke tiga ini membuat aku terpukau dibanding seri-seri sebelumnya. Tetapi tentu saja. Untuk memahami seri tiga, kalian perlu menonton seri sebelumnya supaya pengertian kalian lebih matang. Menurutku, ini film fantasi yang menggugah. Semakin menggugah lagi ketika kuketahui bahwa ternyata ada cerita lanjutan yang tertulis di novel (tidak difilmkan) itu sad ending. Jujur itu membawa insight tersendiri dan ketidaksangkaanku akan itu. Walaupum begitu, aku tetap senang bisa menyelesaikan tontonan ini.
Rate: 4.9/5
x USA
Komentar
Posting Komentar