Review: DARLING IN THE FRANXX | 2018
Genre: Romance, Action, Drama, Fantasy
Jadi Darling in The FranXX ini nyeritain sekumpulan anak dengan sebutan parasit yang ditugaskan menggunakan alat FranXX. Mereka sebagai parasit memiliki tujuan untuk menghabisi Klaxsosaur yang marah sebab energi magma diambil oleh manusia.
Anime ini seru dan asik banget asli. Aku juga cukup suka sama ost lagunya, yang menurutku beda, khas dan punya beat sesuai genre actionnya. Anime ini nyeritain juga tentang Hiro, parasit nomor 016 yang bertemu dengan parasit nomor 002, Zero Two. Karakter mereka di sini cukup 'main' dan dalam. Apalagi ketika alur membawa mereka berputar ke masa lalu bahwa sebelumnya mereka berdua pernah bertemu. Di luar dibandingkan itu, tokoh tambahannya juga tidak kalah bagus. Ada nine's, makhluk serupa Zero Two yang memiliki tanduk. Asal usul mereka, serta penciptaan skenario mengenai Klaxsosaur dan beberapa penelitian hingga terjadi kloning itu sangat menarik. Pertempurannya sangat menegangkan, penuh imaji, serta tantangan di mana penonton akan dibuat bertanya-tanya bagaimana akhir dari kehidupan manusia, apakah para pengguna FranXX bisa melaksanakan tujuan dengan baik. FranXX yang dikendalikan harus berpasangan, di mana salah satu tokohnya, Zero Two tidak bisa berpasangan dengan manusia lebih dari tiga kali atau manusia itu akan mati sebab tidak kuat. Usut punya usut Hirolah, manusia lelaki yang tahan berpasangan dengan Zero Two.
Di anime ini, pelajarannya cukup banyak. Alurnya masuk akal. Aku sedikit speechless sama endingnya, tapi aku juga bahagia mengetahuinya. Suara Zero Two di sini sendiri jadi favoritku, dalem, serak, feminim. Apalagi pas dia manggil Hiro 'Darling'. Tak lupa, anime ini melibatkan sebuah buku bacaan bergambar, yang membawa energi tersendiri tentunya terhadap hubungan Zero Two dan Hiro. Bahwa burung, harus memiliki pasangan untuk bisa terbang.
Mengharukan sekali intinya Darling in The FranXX, tapi seru! Wajib nonton sampai akhir!
Rate: 5/5
x Japan
Komentar
Posting Komentar