Review: CHARLOTTE | 2015
Genre: drama, school, superpower, fantasy
Anime Charlotte ini kutonton karena aku penasaran akan siapa Yuu Otosaka yang cukup populer dibahas. Setelah menontonnya, aku jadi tahu pula akan apa maksud dari judul 'Charlotte' itu sendiri. Yakni bagian dari rasi bintang yang pernah membentur bumi, partikelnya menyebar dan masuk ke kalangan manusia paling sensitif (remaja).
Awal menonton, cukup menghibur mengetahui ke-sokkan karakter Yuu yang siapa sangka sepanjang jalan cerita akan berubah dengan kehadiran Tomori. Cerita dalam Charlotte jadi sangat menarik apalagi menuju ke akhir. Kiranya, ide cerita ini kurang lebih sama dan mengingatkanku dengan anime 'Boku No Hero Academia'. Berbeda dengan BNHA, Charlotte mengatakan kekuatan itu tidak dengan sebutan bakat untuk menjadi pahlawan atau penjahat, namun sebagai penyakit yang bila telah lulus SMA kemampuan itu akan hilang. Charlotte sungguh melebihi ekspetasiku karena di tiga episode pertama aku merasa biasa-biasa saja seolah di sini tidak akan terjadi apa-apa. Tapi kehadiran banyak tokoh lain merubah persepsiku, seperti Katsuki (Kakak Tomori), hingga hadirnya misteri siapa kakak Yuu yang selama ini tidak diingatnya.
Anime ini sungguh menggugah dan membuatku menyukainya. Plot twist bersebaran. Akan kehadiram Tomori secara diam-diam kala Yuu terpuruk, penyajian makanan kesukaannya. Lagi, terbongkarnya masa lalu Yuu yang ternyata sama-sama pernah menjadi objek penelitian, siapa pembantu (penyelamat) Tomori, serta kekuatan Yuu sebenarnya yang tidak sekadar masuk ke dalam diri orang lain. Kurang lebih, kekuatan dalam tokoh Charlotte antara lain:
Perampasan (Yuu), menghilang (Tomori), perasukan (Yusa Nishimori), telekinesis, pemotretan, terbang, runtuh (Ayumi), menghapus ingatan (Maemodori), time leap (Shunsuke), mengubah getaran suara (Katsuki), telepati (Kumagami), teleportasi (Takajo), penembusan (Shicino), hipnotis (Medoki), dan lain sebagainya.
Alur Charlotte sungguh bagus. Ada banyak scene sedih dapat terasa di sini. Terutama atas scene drama tentang Katsuki, Ayumi, maupun Kumagami. Di ending, juga diperlihatkan perjalanan Yuu Otosaka untuk berkeliling dunia melakukan misi yang membuatku agak sedih sebab rasa-rasanya dia harus memikul semua bebannya sendiri. Masih merasa kehilangan Kumagami dan berempati terhadap penderitaan Shunsuke, aku dibuat kian terbawa suasana akan efek samping perjalanan misi Yuu di mana dia menjadi kehilangan ingatannya.
Meski aku tak begitu suka dengan penggambaran visualnya, tapi untuk anime 2015 disertai ide serta pembawaan cerita luar biasa, aku mengakui Charlotte patut diapresiasi.
Rate: 5/5
x Japan
Komentar
Posting Komentar