Review: HAIKYUU SEASON 1 | 2014

 


Genre: sport, comedy


Sudah lama aku menunda untuk menonton anime ini padahal hype sekali. Aku sudah banyak mendengar Haikyuu ini bagus, tapi setelah menontonnya sendiri aku jadi tak menyangka bagusnya melebihi ekspetasiku. Anime tentang voli ini juga secara tidak langsung mengajarkan teori padaku tentang posisi dan cara bermain voli. Ada spiker, libero, setter, ACE (yang bisa melakukan banyak hal sekaligus). Padahal ini hanya voli, tapi bisa seseru itu.


Konfliknya dipikir matang. Mulai dari pertemuan Kageyama dengan Hinata Shoyo yang ditakdirkan bermain voli bersama. Karakter mereka berdua sungguh mengisi suasana. Hal-hal epik mereka ciptakan sampai membuatku berharap banyak. Shoyo, awalnya bukan siapa-siapa tapi Kageyama membukakan gerbang untuknya. Kageyama, setter cuek yang dipatahkan keegoisannya dengan mendapat kepercayaan Shoyo ketika bermain.

 

Kurang lebih season 1 merupakan pertandingan antara SMA Karasuno dengan Nekoma, Tokonami, Dateko, dan Aoba Johsai. Pembentukan skenarionya dalam, dengan adanya sebutan 'gagak yang jatuh' atas menurunnya performa SMA Karasuno dulunya. Dengan begitu, kebangkitan SMA itu dengan hadirnya nanggota baru serta pelatih hebat akan membuat adrenalin penonton meningkat dan tidak sabar melihat keajaiban pemain Karasuno. Di antara pemain SMA tersebut terdapat kisah tersendiri, jadi ini bukan sekadar anime voli tapi 'serupa' anime psikologi untuk membangkitkan semangat, rasa tidak menyerah, mengaitkan kepercayaan pertemanan. Suga, Nishinoya, Daichi, Asahi Azumane, Tsukishima, dan lainnya tak kalah menarik. 


Sebutan-sebutan lain cukup puitis mengiringi anime ini. Yakni Dewa Pelindung (Nishinoya) yang begitu kharismatik. Kehadirannya membuatku menyukainya karena dia terlihat keren semenjak pertama kali kemunculannya sebagai libero. Pertahanan rolling thundernya luar biasa. Begitupun sebutan Nekoma, lawan lama Karasuno digambarkan sebagai kucing. Pertarungannya dinamakan pertandingan di tempat sampah, kisah kecil ilustratif seperti itu menurutku kreatif, didukung grafik, visual Haikyuu yang 'nyala' dan totalitas. Secara keseluruhan animenya bagus!


Jujur, banyak hal ingin aku sampaikan atas season 1 ini karena aku menontonnya sampai kehabisan napas, sampai aku begitu terbawa suasana. Bagian endingnya, ketika melawan Aoba Johsai, membuatku panas dingin. Mungkin endingnya kurang memuaskan, tapi itu terbaik karena aku pula berempati pada perasaan Oikawa, setter andalan Seijoh. Dia juga punya rasa kecil hati yang telah berhasil dia atasi, dia berhak untuk berada di atas bersama timnya. Mereka menang di pengalaman dan teknik. Karasuno menang di serangan cepat. Aku tak sabar melihat Karasuno bisa berada di puncak dan gagak itu sayapnya tidak lagi patah.


Quotes maupun penyemangat Haikyuu season 1:

"Karena manusia tidak punya sayap, mereka mencari cara sendiri untuk bisa terbang."




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Forgotten | 2017

Review: THE GREATEST SHOWMAN | 2017

Review: HAIKYUU SEASON 4 | 2020