Review: HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SECRETS | 2002

 


Genre: fantasy, magic, school


Serial kedua Harry Potter ini menggambarkan kedatangan Harry lagi ke sekolah Hogwarts. Bedanya, sebelum itu ada karakter baru: Dobby yang melarang Harry untuk ke sekolah selama setahun karena Dobby mengetahui bahaya yang dapat menerpa Harry. Meski begitu, tentu saja Harry teguh untuk berada di Hogwarts sebab menganggap itu ialah rumahnya. Kali ini kepergian Harry dari rumahnya sendiri (rumah dengan keluarganya) sangat menarik, yakni dengan penjemputan mobil terbang oleh Weasley dan singgah ke The Burrow, rumah keluarga Weasley sebelum bersama-sama menuju Hogwarts.


Permasalahan di serial kedua ini ditekankan pada misteri suara-suara yang didengar Harry dari balik tembok dan membekunya siswa maupun binatang di Hogwarts. Misteri itu mengkambinghitamkan Harry sebagai pelakunya. Dari situlah Harry bersama Weasley dan Harmione berusaha menyelidiki itu dengan melanggar lusinan peraturan. Tentunya, ide serial kedua di-permenarikkan dengan adanya buku memori Tom Riddle yang dapat membuat Harry melihat masa lalu 50 tahun silam saat pintu Chamber dibuka. Ruangan khusus itu membawa sejarah di mana dulunya Hogwarts didirikan oleh 4 orang: Godric Gryffindor, Helga Hufflepuff, Rowena Ravenclaw dan Salazar Slytherin. Ketiga orang punya pandangan sama, tapi satu orang, Salazar tak setuju bila ada mudblood atau penyihir tidak murni dapat masuk dalam penyeleksian masuk siswa Hogwarts. Di situlah ruangan khusus dari Slytherin dibuat namun ditutup oleh Salazar sebelum kematiannya. Tempat itulah yang menyimpan monster Basilisk yang dalam sejarahnya pernah membunuh seorang murid bernama Myrtle Merana (Moaning Myrtle). 


Pembawaan serial kedua ini luar biasa menurutku, tentunya menampakkan plot twist juga di mana dari situlah keberadaan Voldemort akan muncul lagi, memanfaatkan seorang murid (Ginny) untuk dia bunuh berikutnya setelah Myrtle bertahun-tahun silam. Pula dalam rangka upayanya bertemu kembali dengan Harry. Secara tak sengaja, dalam prosesnya, hal itu justru turut mengungkapkan siapa Gilderoy Lockhart sesungguhnya sebagai tangan kanannya sendiri. Di serial ini juga hadir burung phoenix (Fawkes) milik Dumbledore, serta munculnya pedang Godric Gryffindor untuk membantu Harry sebagai bukti Gryffindor sejati. Terjawab alasan Harry tidak masuk asrama Slytherin meski ternyata Voldemort dulunya pernah tak sengaja mentransfer setengah kekuatan ke Harry, hingga ia bisa pula berbahasa ular, sebab Harry sendirilah yang menginginkan dirinya untuk berada di Gryffindor.


"Beberapa orang mungkin memang memiliki keahlian sama, namun keputusan yang mereka ambillah yang akan membedakannya."

-Dumbledore


Rate: 5/5

x USA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Forgotten | 2017

Review: ANOHANA: THE FLOWER WE SAW THAT DAY | 2013

Review: THE CHRONICLES OF NARNIA S1-S3 | 2005, 2008, 2010