Review: HARRY POTTER AND THE GOBLET OF FIRE | 2005

 


Genre: fantasy, magic, school


Kembali lagi, Harry Potter membawa permasalahan baru yang pada ujungnya tetap berakar dari Voldemort. Kali ini, di awal Harry Potter and The Goblet of Fire menampilkan tentang Piala Dunia Quidditch yang dihancurkan oleh kedatangan pelahap maut. Di situ juga hadir bayangan dari Voldemort dan Nagini. Selain Petter Pettigrew, pelayan lain Voldemort menjadi tanda tanya akan siapa dia. 


Hogwarts menjadi tuan rumah untuk diadakannya turnamen Triwizard, yang dilaksanakan oleh tiga akademi (Hogwarts, Beauxbatons yang dipimpin oleh Madame Maxime, dan Institut Durmstrang yang dipimpin oleh Igor Karkaroff). Hanya ada tiga perwakilan dari setiap akademi. Cedric Diggory, Fleur Delacour, Viktor Krum, dan satu peserta tambahan: Harry. Di sini akan mengungkapkan siapa yang menaruh nama Harry Potter di piala api pendaftaran di mana seharusnya Harry tidak bisa ikut karena umurnya di bawah 17 tahun.


Pertandingan pertama, adalah mengalahkan naga. Usai dari situ, peserta bisa mengambil telurnya dan menemukan kode di dalamnya. Pertandingan kedua, menyelamatkan harta karun di bawah laut dengan total waktu satu jam, yang mengharuskan bertahan dari serangan Grindylow. Pertandingan ketiga, peraihan piala yang dapat diraih dengan melewati labirin sihir. Ternyata, piala itu merupakan portkey, yang dapat mengantarkan sang pemegang piala ke awal aula pertandingan. Tapi, di sini cukup mengejutkan karena Cedric dan Harry, yang keduanya berhasil memegang piala bersamaan, justru berpindah ke sebuah kuburan di mana di sana Voldemort muncul. Petter, pelayan Voldemort sedang membuat ramuan untuk mengembalikan wujud Voldemort, tentunya disempurnakan dengan tetesan darah Harry. Di ending seri inilah Voldemort bangkit. Untuk memberi keseruan seri-seri selanjutnya.


Yang tak terduga di sini ialah keterungkapannya siapa yang menjadi pelaku pengajuan nama Harry sebagai peserta Triwizard. Aku sudah cukup menduga akan tokoh Alastor Moody. Namun, dalam alur seri keempat ini, hal yang lebih jauh dari perkiraanku adalah akan siapa Barty Crouch Junior, juga peran Lucius Malfoy sesungguhnya. 


Rate: 5/5

x USA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review: Forgotten | 2017

Review: ANOHANA: THE FLOWER WE SAW THAT DAY | 2013

Review: THE CHRONICLES OF NARNIA S1-S3 | 2005, 2008, 2010